Laju reaksi menyatakan laju perubahan
konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu:
V = selisih M / t
• Laju pengurangan konsentrasi pereaksi
per satuan waktu
• Laju penambahan konsentrasi hasil
reaksi per satuan waktu
• Perbadingan laju perubahan
masing-masing komponen sama dengan perbandingan koefisien reaksinya
Pada reaksi :
N2(g) + 3 H2(g) Ã 2 NH3(g)
Laju reaksi :
- laju penambahan konsentrasi NH
- laju pengurangan konsentrasi N2
dan H2.
Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi
pereaksi atau hasil reaksi terhadap perubahan waktu.
Pada reaksi
:
A (Reaktan) Ã B (Produk)
Laju Reaksi didefinisikan sebagai :
¶ Berkurangnya konsentrasi A(reaktan) tiap satuan waktu
¶ Bertambahnya konsentrasi B(produk) tiap satuan waktu
Untuk
persamaan reaksi: pA + qB Ã mC + nD
V = k [A]x[B]y
Keterangan :
V = Laju Reaksi
K = tetapan laju reaksi
[ ] =
konsentrasi zat
X = orde/tingkat reaksi terhadap A
Y = orde/tingkat reaksi terhadap B
x + y = orde/tingkat
reaksi keseluruhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi
Laju reaksi dipengaruhi oleh :
v Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel
“Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat,
semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang
adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan”.
“Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin
kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat”.
v Konsentrasi
Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel memungkinkan
lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif
yang menghasilkan perubahan.
“Hubungan kuantitatif perubahan
konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi,
tetapi harus melalui percobaan”.
Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju
perubahan konsentrasi reaktan.
Ada reaktan yang perubahan
konsentrasinya tidak mempengaruhi laju reaksi:
v Suhu
Kenaikan suhu
dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik
partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakn banyaknya tumbukan
efektif yang menghasilkan perubahan
Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh data sebagai
berikut:
Suhu (oC)
|
Laju reaksi (M/detik)
|
10
20
30
40
t
|
0,3
0,6
1,2
2,4
Vt
|
v Katalis
Katalis adalah suatu zat yang
mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan
atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi
bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung
lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan
yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan
dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dapat dibedakan ke dalam dua
golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah
katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang
dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu
contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan
suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara
terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga
memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah,
sehingga akhirnya terlepas. Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau
lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimia yang selanjutnya bereaksi
membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.
Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan
katalisnya:
A + C → AC (1)
B + AC → AB + C (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh
reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk
reaksi keseluruhannya menjadi :
A + B + C → AB + C
Beberapa katalis yang pernah
dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk
produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitis yang paling
dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amoniak menggunakan besi biasa
sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat menghancurkan produk emisi
kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari platina dan rodium. 4.
Molaritas Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat
pelarut. Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas
suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada
molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada
molaritas yang tinggi. Hubungan antara laju reaksi dengan molaritas adalah: V =
k [A]m [B]n dengan: • • • • V = Laju reaksi k = Konstanta kecepatan reaksi m =
Orde reaksi zat A n = Orde reaksi zat B
Ada 2 jenis katalis :
1.
Katalis aktif yaitu katalis yang
ikut terlibat reaksi dan pada akhir rekasi terbentuk kembali.
2.
Katalis pasif yaitu katalis yang
tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja.
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Laju_reaksi